Minggu, 23 September 2012


Sup Bayi Manusia Di China Dan Proses Pembuatannya


Sebetulnya informasi ini sudah lama sih dan sebagian dari kalian pasti sudah pada tau. Buat yang belum tau, sekarang deh saya kasi tau yaa :D
Kalau sup buntut, sup kikil, sip kambing, sup ayam, sup jagung.. Wajar dan sudah biasalah kita dengan sehari-hari. Sup kelinci, sup ular, sup kuda, sup kalajengking, yaa… walaupun aneh tapi masih sanggup di terima mata dan telinga. Tapi, kalau Sup Bayi Manusia ? Jangan bilang aneh, di China Sup Bayi Manusia bukanlah hal yang aneh.
Manusia yang dibilang sebagai mahluk paling mulia dan paling tinggi derajatnya, tapi ternyata ada juga yang tidak mempunyai hati nurani. Bahkan melebihi binatang.
Sup bayi di China
Sup bayi di China
Di China, gosipnya kaldu dari janin/orok/bayi manusia dapan menambah kekuatan dan stamina tubuh pria. Bahkan karena itu, di China, Sup Bayi Manusia ini diberi nama “Healthy Soup”. Seakan-akan Sup yang terbuat dari janin bayi manusia berumur 6–8 bulan ini adalah halal.
Menurut testimoni dari salah seorang pengusaha pemilik pabrik di daerah Tong Wan, Taiwan, berumur 62 tahun yang mengaku sebagai pengkonsumsi tetap “Healthy Soup”, menjelaskan khasiat “Healthy Soup” ini dapat mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam. Wew…
Pengusaha itu tidak menyebutkan berapa harga belinya. Hanya saja dia bilang harga tergantung besar kecilnya bayi, serta bayi hidup atau mati dan sebagainya.
Salah satu restoran yang menyediakan “Healthy Soup” ada di kota Fu San-Canton. Dan jika ingin memesan “Healthy Soup” tersebut di restoran tersebut harus menggunakan kata sandi BAIKUT.
Kabarnya, bahan makanan “Healthy Soup” ini disajikan secara fresh, bukan frozen. Yang artinya, benar-benar bayi yang baru di aborsikan…. Yaiks…. Selain menggunakan bayo sebagai bahan sup, restoran ini juga menyediakanari-ari bayi (plasenta) sebagai bahan sup, yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual dan juga obat awet muda.
Cara pembuatan “Healthy Soup”
Sup bayi
Proses penyajian sup bayi
Gambar diatas adalah salah satu janin yang siap dijadikan santapan “Healthy Soup”. Janin yang berumur 5 bulan tersebut, setelah dicuci, di taruh diatas papan potong. Bumbu-bumbu seperti Pachan, Tongseng, Tongkui, Keichi, Jahe, daging ayam dan Baikut, sudah disiapkan. Dan kalian lihat sendiri saja di gambar itu bagaimana prosesnya.
Makan Sup Bayi
Bayi yang tengah disendok
Pria makan Sup Bayi
Pria ini makan si bayi dengan santainya
Pemakan sup bayi di China
Coba bayangkan apa yang dipegang tersebut?
Menurut beberapa sumber lainnya, janin yang dikonsumsi sebagai “Healthy Soup” itu, semuanya adalah janin bayi perempuan. Apakah ini merupakan akibat kebijaksanaan pemerintah China untuk mewajibkan satu anak dalam satu keluarga yg berlaku sampai sekarang atau hanya karena kegemaran orang akan makanan sehat sudah mencapai kondisi yang sangat terkutuk. Yang jelas tindakan ini adalah tindakan tidak beradab.

Jumat, 21 September 2012


Kata kata bijak

Setiap saat dalam hidupmu adalah ibarat gambar yang belum pernah terlihat, dan gambar yang tidak akan pernah terlihat lagi. Jadi, nikmati hidupmu dan jadikan setiap momen menjadi indah.

Jangan merusak apa yang kau miliki sekarang dengan mengejar sesuatu yang tidak mungkin kau miliki. Sebab, apa yang ada padamu saat ini bisa jadi merupakan salah satu dari banyak hal yang paling kau impikan.

Jika kamu berdoa, jangan meminta kehidupan yang mudah, tetapi mintalah kepada tuhan untuk menjadikanmu pribadi yang kuat.

Hidup itu seperti mengendaradi sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, sepeda harus terus berjalan. Demikian pula hidup ini.

Rayakanlah setiap hari dalam hidupmu karena sesungguhnya hari esok akan datang sangat cepat.

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup sebab pendidikan yang sesungguhnya adalah kehidupan itu sendiri.

Tidak ada hal yang lebih lembut dari kekuatan, dan tidak ada hal yang lebih kuat dari kelembutan.

Orang bebal selalu mengira bahwa tuhan ada di sampingnya. Sebaliknya, orang bijak selalu berusaha mendekatkan diri kepada tuhan.

Senyuman merupakan hal kecil yang dapat membuat hidup ini menjadi lebih mudah.

Hidup melalui jalan tanpa hambatan sangat jarang berujung pada kesuksesan.

Kesenanagan terbesar dalam hidup ini adalah melakukan hal, dimana orang lain menganggap bahwa kita tidak mampu melakukan hal tersebut.

wajah-wajah misterius


Kisah ini adalah mengenai penampakan wajah-wajah aneh di sebuah rumah yang terletak di desa Belmez de la MoraledaSpanyol. Mungkin sebagian dari kalian sudah pernah mendengarnya. Tapi mungkin banyak juga yang belum mendengarnya. Jadi kisah ini akan saya ceritakan kembali.


Saya menyebut tulisan ini "Wajah-wajah misterius dari Belmez", kalimat yang cukup misterius. Bahkan saya bisa membayangkan kalimat ini digunakan oleh Agatha Christie untuk judul salah satu bukunya.

Baiklah, saya akan memulainya. Kisah ini bermula pada tanggal 23 Agustus 1971. Di desa yang saya sebutkan tadi, saya singkat saja dengan nama Belmez, hiduplah seorang perempuan separuh baya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Namanya adalah Maria Gomez Camara. Ia memiliki seorang suami bernama Juan yang berprofesi sebagai petani.

Maria hanyalah seorang ibu rumah tangga yang sederhana. Penduduk sekitarpun mengenalnya sebagai tetangga yang baik.

Nah, pada tanggal itu, Maria sedang sibuk beraktifitas di rumahnya. Pada saat ia memasuki dapurnya, ia melihat sesuatu yang hampir saja membuatnya pingsan.

Di lantai dapurnya, ia melihat lukisan wajah seorang pria tergambar dengan sangat jelas !
Maria kaget bercampur ketakutan. Ia berani bersumpah kalau wajah itu tidak ada disana sebelumnya. Jadi, ia percaya bahwa ia sedang melihat manifestasi duniaroh.

Ketika berita tersebut terdengar kepada tetangga-tetangganya, seluruh desa menjadi gempar. Sekumpulan banyak orang berbondong-bondong menuju rumah Maria untuk melihat wajah menakutkan itu.

Wajah misterius itu terlihat seperti sebuah potret ekspresionis yang terlukis secara alamiah, seakan-akan Van Gogh baru saja mampir ke dapur Maria yang sederhana.

Semua takjub dengan apa yang dilihatnya.

Kalian tahu, tidak ada keluarga yang ingin ketenangan mereka terganggu. Coba bayangkan, orang banyak yang terus berdatangan, belum lagi perasaan aneh yang menghinggap karena tinggal bersama wajah tak dikenal di lantai dapur yang memandangmu dengan tatapan dingin.

Ya, akhirnya, keluarga Camara memutuskan untuk melakukan sesuatu. Enam hari setelah wajah itu muncul, Miguel, anak Maria, mengambil sebuah kapak, lalu membongkar lantai dapurnya. Setelah wajah tersebut hancur, ia menimpanya dengan semen. Nah, sekarang, kami semua bisa hidup tenang, pikirnya.

Keluarga Camara memang akhirnya berhasil hidup tenang. Tidak ada yang mengganggu istirahat mereka lagi. Tidak ada lagi perasaan aneh yang menghinggap.

Tapi...semuanya hanya berlangsung selama satu minggu. Pada tanggal 8 September, Maria masuk ke dapurnya lagi (tentu saja, ini kan aktifitas sehari-harinya) dan sekali lagi, seperti deja vu, wajah misterius itu kembali muncul.

kali ini, Maria melihat proses kemunculannya yang misterius. Perlahan-lahan, wajah itu terbentuk persis di tempat yang sama sebelumnya. Garis-garis wajahnya juga terlihat dengan jelas.

Sekarang, keluarga Camara benar-benar tidak bisa hidup tenang. Massa kembali berbondong-bondong datang ke rumahnya. Mereka ingin melihat "wajah dari dunia lain" itu. Berminggu-minggu lamanya wajah itu terlihat di lantai dapurnya. Miguel angkat tangan. Ia tidak mau lagi bersusah payah membongkar lantai dan menyemennya lagi. Jadi wajah itu dibiarkannya.

Setelah beberapa minggu, wajah itu berubah, seperti manusia yang bertambah tua, garis-garis di wajah itu mulai terlihat lebih memudar.

Nah, biasanya, ketika ada sebuah fenomena aneh yang terjadi di suatu tempat dimanapun di dunia, selalu ada smart guy yang bisa melihat kesempatan untuk melakukan sesuatu. Dalam kasus Belmezsmart guy tersebut adalah sang walikota sendiri. Ia melihat kesempatan untuk menjadikan rumah Maria sebagai atraksi untuk menarik wisatawan ke Belmez. Ia meminta lukisan wajah itu dipelihara.

Jadi figur wajah di lantai dapur Maria dipotong dan dibingkai. Lalu digantung di dekat cerobong. Miguel geleng-geleng kepala. Pikirnya, ah, ternyata saya harus menambal lantai itu lagi.

Jadi, sekarang kalian mulai bertanya-tanya dalam hati. Apakah yang sebenarnya terjadi ?

Biarkan saya menyelesaikannya. Setelah lantai itu dipotong, para sukarelawan menggali lebih dalam untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa menjadi penyebab munculnya wajah aneh itu. Setelah menggali hingga kedalaman 2,7 meter, mereka menemukan sesuatu !

Bisakah kalian menebaknya ?

Saya berpikir dalam hati, perlukah saya ceritakan apa yang ditemukan oleh mereka ? ah, bercanda. Tentu saja, saya akan memberitahukannya kepada kalian.

Pada kedalaman 2,7 meter itu, mereka menemukan Tulang belulang manusia !

Sekarang, para penduduk semakin yakin bahwa kasus ini adalah paranormal activity. Tetapi penemuan ini ternyata tidak terlalu mengejutkan mereka. Soalnya mereka mengetahui sejak lama bahwa rumah Maria berdiri di atas tanah bekas kuburan !

Oke, tulang telah ditemukan dan dikuburkan dengan selayaknya. Para arwah sudah ditenangkan. Sekarang Maria, Juan, dan Miguel bisa hidup tenang.

Ups, nanti dulu.

Dua minggu kemudian, wajah yang lain kembali muncul tepat di sampung titik munculnya wajah pertama (dan kedua). Belum sempat Maria melakukan sesuatu atas wajah tersebut, dua minggu setelah itu, wajah berikutnya kembali muncul.

Sekarang ada dua wajah di lantai Maria. Total empat wajah telah muncul. Yang aneh adalah, muncul figur wajah-wajah kecil di sekeliling wajah keempat. Ini semakin menambah misteriuspersoalannya.

Maria menyerah. Ia membiarkan wajah itu bertebaran di rumahnya.


Setelah itu, wajah-wajah kembali bermunculan hingga ada sekitar 18 wajah di lantai rumahMaria. Ada wajah yang terlihat sedih, ada wajah yang hanya menatap dengan tatapan kosong. Ada wajah perempuan dan ada wajah pria.

Manifestasi masing-masing wajah bisa berbeda-beda. Satu wajah terlihat seperti wajah orang muda bagi satu orang. Tapi bagi orang lain, wajah itu bisa terlihat seperti orang tua. Kadang, sebuah wajah bisa muncul dan menghilang persis di hadapan mata para penonton.

Ya, Maria, Juan dan Miguel sekarang benar-benar menyerah. Jadi mereka memutuskan untuk hidup berdampingan dengan wajah-wajah itu.


Kalian pasti juga tahu kalau di Eropa, para penduduknya kebanyakan skeptis terhadap sebuahfenomena aneh. Demikian juga di Spanyol. Jadi selain turis, para penganut sekte danpemuja alien, rumah Maria juga sering didatangi oleh para peneliti yang mencoba mencari penjelasan alternatif atas munculnya wajah-wajah aneh itu.

Banyak peneliti itu yang percaya bahwa fenomena tersebut hanyalah rekayasa Maria untuk mendapatkan keuntungan finansial. Namun pernyataan mereka tidak didukung oleh bukti yang meyakinkan.

Sebenarnya yang didapat Maria hanyalah sebuah dapur baru yang dibangun oleh pejabat setempat. Soalnya, saking banyaknya pengunjung, Maria tidak bisa lagi menggunakan dapur itu untuk memasak dan makan. Jadi pejabat lokal yang kasihan membuatkan dapur baru untuk mereka.

Peneliti lain, seperti Institute of Ceramics and Glass, bahkan ikut-ikutan meneliti wajah itu. Mereka membawa contoh sampel semen dari rumah Maria tempat wajah itu muncul dan menelitinya di laboratorium mereka yang canggih.

Di Lab tersebut, mereka mengadakan percobaan seperti GranulometricMineralogical danChemical (memang terdengar sangat scientfic). Hasilnya, tidak ada sisa-sisa cat yang ditemukan di sampel tersebut. Mereka tidak mendapatkan jawabannya.

Walaupun tidak ada bukti yang cukup, para peneliti terus menghajar Maria dengan pendapat-pendapat mereka. Misalnya, seorang skeptis bernama Luis Ruiz Noguezyang percaya bahwa Maria dengan suatu cara melukis wajah itu dengan menggunakan unsur ZincTimah danKromium. Dengan istilah-istilah kimia yang rumit, Luis menyimpulkan bahwa fenomena wajah Belmezhanyalah sebuah rekayasa.

Yang lain, walaupun tidak menggunakan istilah-istilah kimia, tetap mengatakan bahwa wajah-wajah itu adalah hasil lukisan Maria. Menurut mereka, efek wajah seperti itu bisa diciptakan dengan menggunakan cuka dan jelaga. Tapi sayang, mereka gagal mempraktekkan bagaimana Maria membuatnya.

Bahkan, bukan hanya dari para peneliti, tantangan terhadap fenomena ini juga datang dari para paranormal sendiri. Mereka percaya bahwa wajah itu adalah hasil lukisan setelah melakukan fotografi infrared. Sekali lagi, kelompok paranormal ini juga gagal memberikan bukti yang meyakinkan.

Bayangkan ! setelah mendengar usaha-usaha super rumit yang dilakukan oleh para peneliti, saya semakin mengagumi Maria. Betapa tidak, Jika Maria benar-benar merekayasa wajah itu, alangkah cerdasnya ia, karena ia berhasil membingungkan para ilmuwan-ilmuwan hebat itu.

Pada Februari 2004, Maria meninggal dunia di usia 85 tahun. Wajah-wajah itu masih ada di lantai rumahnya. Jika wajah itu adalah hasil rekayasa, maka itu berarti Maria telah merekayasa wajahitu selama 33 tahun.

Baiklah, sekarang kalian mulai bingung. Kalian mungkin akan bertanya kepada saya apakah wajah itu adalah hasil rekayasa atau bukan. Yang bisa saya katakan adalah, para skeptis tidak punyabukti yang kuat yang bisa menunjukkan bahwa wajah itu adalah hasil rekayasa. Bagaimana mereka menjelaskan wajah yang tiba-tiba muncul di hadapan mata para penonton ?

Beberapa misteri memang tidak atau belum dapat dijelaskan, dan saya tidak merasa perlu untuk mengetahui semua jawaban atas misteri di dunia ini. Untuk kasus Belmez, saya anggap misteri ini belum terpecahkan.

Suatu hari, jika kalian punya kesempatan untuk mengunjungi Spanyol, kunjungilah rumah Belmez dan katakan kepada penghuninya : "Las Caras ?"

Maka penghuninya akan menunjukkan kepada anda wajah-wajah yang termashyur itu. Dan saya akan memberikan sedikit tips untuk kalian jika kalian ditanya mengenai wajah apa yang ingin kalian lihat. Menurut rumor, setelah maria meninggal, wajahnya juga ikut muncul di salah satu bagian lantai rumah itu. Jadi minta padanya untuk menunjukkan kepada kalian wajah Maria Gomez Camara, seorang perempuan sederhana yang telah membuat desa kecil Belmez terlihat di peta dunia.



Kamis, 20 September 2012


D'masiv - Pergilah Kasih


Tak pernah ku sangka ini terjadi
Kisah cinta yang suci ini
Kau tinggalkan begitu saja
Sekian lama kita berdua

Tak ku sangka cepat berlalu
Tuk mencari kesombongan diri
Lepas segala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku

Pergilah kasih kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu

Tak ku sangka cepat berlalu
Tuk mencari kesombongan diri
Lepas segala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku

Pergilah kasih kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu

Pergilah kasih kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu

Selasa, 18 September 2012


sheila on 7 - mudah saja

Tuhan
Aku berjalan menyusuri malam
Setelah patah hatiku
Aku bedoa semoga saja
Ini terbaik untuknya
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Dia bilang
Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah

Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja.. Cintamu seperti cintaku

Selang waktu berjalan kau kembali datang
Tanyakan keadaanku

Ku bilang
Kau tak berhak tanyakan hidupku
Membuatku semakin terluka

Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Coba saja lukamu seperti lukaku

Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja cintamu seperti cintaku..
kenangan part II

Ada yang tersisa disini kenangan yang pernah kita lalui sekalipun tak secantik raut wajah mu tak seindah sinar matamu namun membekas begitu dalam,meski kini kau semakin jauh tuk kuraih,meski kini kau sudah tak mungkin bisa kumiliki lagi,meski mungkin setiap kemungkinan tlah sulit kudapati namun tetap kuyakini kamu adalah memori yang tak mungkin terlupakan,terima kasih atas cinta dan sayang yang pernah kau titipkan,biarlah kan tetap kujaga disepanjang sisa hidup ku ini.

Senin, 13 Agustus 2012


Kenangan.......

Lambaian bunga kamboja di ujung jalan
Mengingatkanku pada dirimu
Yang telah meninggalkanku untuk selamanya

Kenangan masa lalu
Bagaikan butiran pasir di pantai
Tergulung ombak kehidupan
Menuju laut kedamaian

Tuhan,,,,
Jagalah dia di sisiMu
Berikanlah kemudahan untuk segala urusannya


Malam ini ku sendiri
Untuk mengingat masa lalu
yang telah sirna termakan waktu
Biarkan semua menjadi kenangan
Yang tertulis dalam memori kehidupan
Untuk meniti masa depan
yang senantiasa kita harapkan

Tuhan,,,
Jadikanlah semua kenanganku
Menjadi penyemangat hidupku
dalam meraih masa depanku


Gemerlap bintang senantiasa menjadi teman
Dalam sepi yang mendera
Dunia terasa hilang tanpa pandangan
Menggapai semua impian yang panjang
Menelusuri jalan kehidupan
Yang kian lama kian menjadi fatamorgana

My life is everything,,,,

BASA BALI PATUT LESTARIANG
Om Suastiastu

Bapak kepala sekolah sane singgihan titiang
Bapak/Ibu guru lan staf tata usaha sane wangiang titiang
Lan para siswa sane teresnain titiang

Manawita para ida dane sameton titiang sampun uning pulo Bali puniki kadadosan "Pusat daerah tujuan wisata Indonesia bagian timur" olih Pamerintah Republik Indonesia. Punika boya ja simpang, saantukan kabecikan miwah kaasrian pulo Baline sampun kaloktah jantos ka dura Negara. Punika mawinan pulo Baline taler kawastanin pulo Dewata.

Napi mawinan kawastanin pulo Dewata? Pulo Baline kawastanin pulo Bali Dewata saantukan:
  1. Kaasrian palemahannya sampun kaloktah eauh ka dura Negara.
  2. Seni budaya Baline, sane madasar antuk seni budaya hindu taler sampun kajanaloka ring jagate.
  3. Adat-istiadatnya, sane madasar antuk suryak siu utawi musyawarah.
  4. Para warga Baline banget kumanyama ( ramah tamah ), ngandap kasor (merendah ), nentrn wenten nyaminin ring jagate.

Punika mawiman iraga sareng sani patut mangayu bagia majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sane ngardi jagate saha sadagingnya sami. Iraga sareng sami patut rumasa bagia dados putra-putri Bali.

Lianan punika iraga sareng sami patut ngemban, miara kabecikan utawi kaasrian jagat Baline pamekas nglimbakang, ngawerdiang seni budaya druene, mangda sayan lami sayan becik, sayan asri, sayan nudut kayun.

Sinalih tunggil sane minakadi piranti sajeroning jagi ngkimbakang seni budaya druene punika boya seos wantah "Basa kalih sastra Kawi Bali" druene. Punika ke mangkin ngiring sareng sami ngutsahang, sapunapi antuk ngawerdiang kalih ngkimbakang mangda sayan ajag basa daerah makawinah sastra Kawi Baline, pamekas para anom-anome mangda sayan seneng, sayan teleb malajah basa Bali. Napi ngawinang asapunika, saantukan sastra Kawi Baline makeh pisan madaging indik sane mapikenoh kagunannyane sajeroning nglaksanaang darmaning agama miwah Negara.

Ida dane sane baktinin titiang. Mungguin sastra Kawipunika sampun kapasting prasida sakadi pangancang sajeroning ngwangun jagat Indonesia ngamangguhang sakadi tetujon jagat kerta raharja, gemah linpah loh jinawi.

Duaning asapunika,malarpan antuk galahe sane becik sakadi mangkin, titiang banget mapinunas majeng ring sang guru maraga wisesa, ring para yogia ngawiwenangan pendidikan ring dinas kebudayaan, mangda mikayun saha ngamargiang sakadi pinunas titiange I wau pradane prasida kapanggih sakadi pangapite nglimbakang basa lan sastra Bali miwah Kawi sawewengkoning jagat Bali puniki.

Inggih ida dane sane banget baktinin titiang, cutet aturtitiang ngiring mangkin sareng sami mautsaha tunggilang kayunne ring sajeroning ngawardiang ping kalih nglimbakang basa lan sastra Bali miwah kawi druene, kandugi prasida kapanggih daging-daging sane kasurat ring sajeroning palambang-lambang iti basa purana makaluiri pun, mngda wenten kanggen nuntun raga ring sajeroning kauripan.

Inggih, wantah asapunika prasida antuk titiang ngaeurang mogi-mogu wenten pikenohipun makawasana titiang ngaturang parama santi,
Om Satih, Santih, Santih, Om

BASA BALI MANGDA AJEG
Om Swastiastu

Inggih ida dane sareng sami, utamanipun :
Ibu guru sane dahat wangiang titiang
Punika taler para semeton pamilet sane tresna sihin titiang

Sedurung titiang nglantur matur, Ngiring sareng sami ngaturang suksemaning manah pamekas majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, melarapan antuk pasuecan ida, iraga sareng sami prasida mapupul iriki, manggihin karahayuan sekadi mangkin.

Ibu guru sane dahat wangiang titiang
Ring galahe sane becik puniki, lugrayang titiang matur samatra nganinin indik “Ngiring Rajegang Basa Bali Druene”.

Kawentenan pulo Baline pinaka pulo wisata budaya sane sampun kaloktah doh kantos ke dura Negara. Sampun sami uning tur pawikan, punika sami ngawinang jagat Baline kaparinama olih para janane "pulau seribu pura, pulau dewata, pulau surga utawi the last paradise". Napi sane ngawinang pulau Baline kaparinama asapunika?

Sane ngawinang pulau Baline kaparinama asapunika tur kasenengin olih para janane boyaja tios, punika santukan keasrian palemahan pulau Baline, katuku malih antuk seni lan budaya maka miwah para jana Baline sane ngandap kasor utawi kuma warga, sami punika kadasarin antuk agama Hindu sane pinaka dasar mapineh jatma Baline. Nepek pisan ring tatuek miwah pamarginnyane minakadi panca yadnya sane kabaos ring kecap sastra agama. Punika kamanah antuk titiang ngawinang jagat Baline kasub ka dura Negara.

Sane mangkin menawita majalaran sane sampun odar titiang. Pinunas titiang ring Iratu ida dane sareng sami ngiring dadabin indik kasukertan jagat Baline mangda kayang kawekas Rajeg lan lestari.

Silih tunggil sane kanggon nguratang tur ngewerdiang seni budaya inggih punika nenten sios wantah Basa Bali druene sane pinaka tetamian utawi warisan saking leluhur iragane jatma Bali, punika ngawinang iraga patut bangga dados putra-putri Bali, pinunas titiang sumangdane budayane nenten rusak tur punah.

Mangdane nenten iraga kabaos "Kadi katak sane wenten ring sor tunjunge", I kekupu saking doh ipun ngrasayang kamiikan ipun i sekar tunjung, sakewanten I katak yadiastun nampek ring genahe punika, setata nyongkok nenten ngerasayang kamiikan i sekar tunjung sane kalintang ngulangunin.

Suksmanipun, iraga jagat Baline akeh pisan madue seni budaya, sane luihin utama kabaos adiluhung, ngawinang akeh parajanane saking dura Negara meled pisan manah ipun ngantenang seni budaya druene, sakewanten iraga sane magenah ring Bali nenten pati rungu kapining budaya druene, mangda nenten kadi asapunika.

Basa Baline silih tunggil pinaka pangeling iraga dados jatma Bali, punika sane mawinang iraga mangda tetep ngangge basa Bali rikalaning mabaos sajeroning pagububan utawi pasawitran. Yening iraga nenten ngangge basa Bali druene sinah kesujatian iraga dados jatma Bali ical utawi ilang.

Inggih ida dane sane tresna sihin titiang.
Yadiastun sane mangkin makueh pengaruh-pengaruh sane makta budaya miwah seni sane jaga nyaihin wiadin munahang seni budaya Baline . Sakewanten yening sampun iratu ida dane sareng sami eling ring kawentenan sastra Bali prasida antuk nyaringin pengaruh seni budaya sane jaga ngrangsuk ring sejeroning budaya Baline.

Mawanti wanti titiang mapinunas ring iratu ida dane sareng sami mangda ngangge basa Bali druene mangda tetep Rajeg tur Lestari.

Wantah asapunika prasida aturang titiang ring ida dane sareng sami. Yening pat prade wenten iwang atur titiang minabte nenten manut ring arsa, manawita sangkaning Basa Basita, tata titi miwah anggah ungguh basa. Duaning titiang rumasa ring dewek kantun muda tur wimuda. Titiang nunas geg rena pengampura, pinaka pinguntat atur titiang, sineb titiang antuk parama santih


Om santih santih santih Om

pidarta base bali


Om Swatiastu,


Inggih Ida dane sareng sami sane wangiang titiang,
Maosang indik basa Bali druene, akeh pisan pikenohipun majeng ring kahuripan druene sareng sami, utaminipun ring iraga sane wenten ring sajebag jagat Bali. Silih sinunggilnyane basa Bali punika prasida anggen serana ngajegang angga sarira. Napi sane ngawinan kadi punika? 

Inggih, sane mangkin titiang jaga nguningayang ring Ida-dane sami manut ring kawentenan aab jagate mangkin, sane kabaos aor tan pawates, risedek ngranjing ring era globalisasi. Akeh karasayang pengaruh-pengaruh sane nenten becik saking dura negara, ngranjing ka jagat Bali. Pengaruh sane kaon punika, minakadi akeh parajana Baline, pamekas para yoana druene, sane sampun maparilaksana sakadi nginutin budaya saking dura negara, akeh parajana Baline sane nganggen obat-obatan terlarang, akeh para yoana sane maparilaksana nenten manut ring tata krama miwah budaya Baline. Yening parisolah para yowanane kadi asapunika kabanggayang nglimbak, titiang ajerih ring manah pacang sayan kaon saha rug jagat Baline.

Sane mangkin ngiring iraga ngedohin pisan parilaksana kadi punika, iraga patut pisan setata pageh ring sikian. Sinalih tunggil sane kaanggen serana nenten wenten sios wantah basa Bali druene. Basa Baline kabuatang pisan anggen larapan, nincapang parilaksana druene, mangda prasida setata maparilaksana becik, duaning yening kayun mlajahin, raris nganggen basa Bali punika, sinanggeh iraga pacang prasida setata eling ring sikian, ring dija ja iraga magenah. Santukan ring basa Bali punika wenten sane kabaos sor singgih basa, sane pinaka cihna madaging tatakrama ngupadi kahuripan maparajana. Sapunapi sapatutnyane iraga mabaos ring anake sane sampun lingsir, sapunapi mabaos ring anake sane durung kauningin utawi durung kenal, sinanggeh iraga setata jaga eling, ring dija iraga magenah, sang sapasira sane kairing mabaos, mawinan pacang prasida setata mabaos sane ngawetuang ledang pikayunan anake siosan utawi kabaos "angawe sukaning wong len ".

Ida-dane miwah sameton sami sane wangiang titiang,
Yening iraga mlajahin basa Bali, janten setata eling ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Indayang pratyaksayang, yening anake nganggen basa Bali, makadi ring paruman, ring pasangkepan, janten rikala ngawitin mabaos, ngojarang Om Swastiastu, raris rikala muputang bebaosan, setata kadulurin antuk Om Santih Santih Santih Om. Puniki nyihnayang iraga setata eling ring Ida turmaning stata nyinahang pangubakti mangda ngamolihang karahajengan sareng sami.

Salanturipun sajeroning mlajahin basa Bali, setata iraga eling ring budaya, saluir pakardin i manusa, sane mawit saking padma hredayane. Ring budaya druene ngranjing sane kabaos kasusastran. Kasusastraan Bali punika nganggen basa Bali, saha kasurat antuk aksara Bali, mawinan budaya druene mapaiketan pisan ring basa Bali, bilih-bilih basa Baline kabaos pinaka akah budaya Baline. Taler kabaos, mungguing budaya Baline kpramanain antuk agama, uning raris iraga ring sastra-satra agama, taler uning ring asapunapi maparilaksana sane becik. Yening sampun setata maparilaksana becik, sinanggeh setata nemu bagia, kadi kabaos ring sastrane.

"Ring hulu, ring helet, ring p'ringga ring laya, ring jroning paperangan kuneng, tar teka juga ikang bhaya ri sang darmika, apan subhakanna rumaksa sira ".

-Suksmanipun, yening sampun setata maparilaksana sane becik, yadiastun iraga magenah ring genah sane kalintang mayanin, iraga jaga mangguh karajahengan, duaning sang sane setata nglaksanayang dharma, jaga ngamolihang woh pakardinipun. sane ngawinan setata mangguhang ayu.

Ida-dane miwah sameton sami sane baktinin titiang,
Majalaran mlajahin basa Bali, prasida mlajahin budaya druene. Mangda nenten iraga kabaos, kadi i katak sane wenten ring sor tunjunge, i kekupu saking doh ipun ngarasayang kamiikan ipun i sekar tunjung, sakewaten i katak yadiastun nampek ring genahe punika, setata nyongkok nenten ngrasayang kamiikan i sekar tunjung. sane kalintang ngulangunin. Suksmanipun, iraga ring jagat Bali akeh pisan madue seni budaya, sane luihing utama kabaos adiluhung, ngawinan akeh parajanane saking dura negara, meled pisan manahipun ngantenang seni budaya druene, sakewanten iraga sane magenah ring Bali nenten pati lingu ring budaya druene, mangda nenten kadi asapunika.

Kadi sampun kabaos i wau, iraga mlajahin basa Bali, gumanti prasida eling ring raga, ring dija ja pada magenah, setata nglaksanayang wacika parisuda, stata eling ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, eling ring agama, eling ring budaya Baline. Yening sampun stata eling kadi punika, sinanggeh iraga prasida setata tureksa ring angga, prasida setata mulat sarira, duaning wenten kabaos,

"apan ikang manah ngaranya, ya ika witning indrya, maprewerti to ya ring subha asubha karma, matangyan ikang manah juga prihen kahutamanya sokareng"

-Sane kabaos manah wantah satmaka witnyane saking indria sami, saking punika taler jaga matemu laksana sane becik utawi kaon, mawinan patut iraga ngeretin manah punika ngawit saking mangkin.

Inggih sasampune iraga prasida nglaksanayang kadi iwau, janten pacano setata ajeg ring raga soang-soang. Ajeg ring angga pacang metu parilaksana sane becik, sane ngawinang ajeg jagat Baline. Yan sampun ring soang-soang angga setata prasida ajeg, asapunapi ja kabaos ageng gegodane ring jagat kaliyugane mangkin, sinanggeh prasida iraga jaga ngimpasin. Punika mawinan titiang tan surud-surud jagi nunas ring Ida-dane sami, ngiring setata ngrajegang basa Bali druene, mangda rajeg ring angga, saha mangguhang karahajengan ring jagate, prasida raris mangguhang tetujon umat Hindune, inggih punika Moksartam Jagaditha Ya Ca Iti Dharma, Gemah lipah lohjinawi Tata tentrem kerta raharja. Taler Tatan kirang apangan kinum, Wahya dhyatmika, Suka tan pawali duhka, majalaran pasuecan Ida Hyang Widhi Wasa.

Ida-dane, para sameton, miwah pamilet sane kasumayang titiang,
Kadi asapunika titiang prasida matur, titiang wantah rumasa ring padewekan tambet, turmaning menawi ta kawentenan titiange sekadi nasikin segara, purun prasangga titiang nanginin Ida-dane sane sampun matangi, mawinan mawanti-wanti titiang nunas pangampura, dumogi ledang arsa ngaksamayang katambetan titiang. 

Inggih, puputang titiang antuk parama santih,

Om Santih, Santih, Santih Om

Kamis, 09 Agustus 2012


Pidato bhs Bali 

Om Swastyastu,

Inggih ida dane sareng sami sane kusumayang titiang, titiang rumasa bagia pisan riantukan prasida masadu ajeng sareng ida dane iriki, ring rahina puniki, sane pinaka pujawali Sang Hyang Aji Saraswati. Sadurungnyane ngiring sareng-sareng nyihnayang rasa pangayu bagia majeng ring Ida Hyang Parama Kawi sangkaning sih asung kerta wara nugraha ida, titiang pingkalih ida dane ngamangguhang karahajengan.
Ida dane sareng sami, waluya kadi nasikin segara titiang purun ngadeg iriki jagi nguningayang suksman Rahina Saraswati, sane minabang titiang ida dane sami sampun tatas uning. Nanging sangkaning meled manah titiang, titing malih ngaturang majeng ring ida dane sami.
Yening inargamayang titiang Sang Hyang Widhi pateh ring Betara Surya sane madue sinar, sinar punika sane marupa lambang Sang Hyang Aji Saraswati sane nyinarin jagate makasami, mangdane prasida ngmolihang kalanduhan miwah karahayon. Sapunika taler kawruhane punika marupa sinar ring i manusa mangdene uning ngunadikayang sane patut kalawaning tan patut. Iraga sareng sami patut mangayu bagia majeng ring Ida Sang Hyang Saraswati, santukan Ida sane ngicenin karahayuan, kawicaksanan, kawibawan, miwah sakancan kawruhane sane katiba ring i manusa majalaran antuk sastra.
Ida dane sane kusumayang titiang, manawita ida dane sareng sami sampun uning, Rahina Saraswati punika rauhnyane ngenem sasih apisan, inggih punika rikala Saniscara Umanis Watugunung. Kawentenan pralambang ring sajeroning palawatan Ida Sang Hyng Aji saraswati,sane makeh madaging simbul lan artosnyane soang-soang, titiang jagi mautsaha nlatarang manut napi sane kauningin titiang. Ring lambang Saraswati punika kawentenan Ida marupa anak istri ayu, madue tangan patpat, ida nglinggihin angsa, taler magenah ring luhuring tunjung. Mangkin jagi uningayang titiang siki ping siki :
  1. Sane kapertama, Ida rabin Betara Brahma tur maraga ayu sane pinaka simbol prabawan sane ageng, taler pangwruhan punika ngulangunin manah sang sapasira sane satya malajahin.
  2. Ida matangan patpat sane soang-soang ngamel genitri, lontar, rebab, lan sekar tunjung. Genitri pinaka simbul pangweruhan punika tanpa wates, lontar pinaka simbul kawruhan, rebab pinaka simbul kebudayaan tur masuara ngulangunin nyihnayang pangwruhan punika ngulangunin, tunjung punika pinaka simbul sekar mahasuci pinaka lambang pangweruhan punika suci.
  3. Angsa pinaka praciri buron sane wicaksana, sane nyihnayang yaning sampun wikan sinah i manusa prasida kadi patapan i angsa sane sida ngrereh amah-amahan ring endute kutek.
Sapunika prasida antuk titiang ngaturang indik palawatan Ida Sang Hyang Saraswati, sane pinaka palawatan pangwruhan. Mungguhing ngenenin indik sapulah palih parindikan rahina saraswati punika wenten tigang rentetan inggih punika :
  1. Ri kanjekan rahina Saraswati punika, saking semeng jantos tajeg surya, iraga sareng sami maturan ka sanggah utawi ka mrajan soang-soang miwah mantenin buku utawi lontar druwene. Sakewanten sadurung maturan nunas trirta dumun ring ida pranda utawi ring sesuhunan ragane soang-soang. Sasampun banten punika kaantebang raris kasiratin tirta saraswati ping lima. Wusan punika wawu ragane siratin tirta ping tiga, kainum ping tiga taler karaup ping tiga. Tetujon iraga nunas tirta saraswati punika tan lian wantah mangda ida ngicenin karahajengan miwah kawruhan sane mautama. Tirta punuka taler dados angge nyuciang raga, ngicalang sakancan keletehan sane wenten ring angga sarira.
  2. Rentetan sane kaping kalih wantah masambang semadi. Ri kala masambang semadi patut majagra sinambi ngwacen lontar-lontar suci kaagaman. Ring masambang semadi punuka iraga patut mabrata tan dados mapunyah-punyahan. Tetujon mabrata punika wantah marupa latian natingin gegodan sadripune, ngwacen lontar utawi buku-buku kaagaman pinaka tangkis majagra, sinambi nunas pangwruhan majeng ring Sang Hyang Saraswati.
  3. Rentetan sane kaping tiga inggih punika mabanyu pinaruh risampun awengi majagra, mabrata nglaksanayang sambang semadi. Benjang semengane raris mabanyu pinaruh ka beji utawi ka segara tur matirta. Tetujon iraga mabanyu pinaruh wantah nyuciang raga turin nyupat sekancan letehe.
Sapunika tigang rentetan sapulah-palih acara sane patut iraga laksanayang rikala nemonin Rahina Saraswati.
Inggih ida dane sane kusumayang titiang, manawi asapunika sane prasida aturang titiang majeng ring ida dane sami ngenenin indik Rahina Saraswati puniki. Manawi ring sajeroning napi sane baosang titiang i wawu wenten iwang antuk titiang matur, titiang nunas pangampura. Puputang titiang antuk panyineb atur.
Om Çantih,Çantih,Çantih Om




SAMBRAMA WACANA RING RAHINA SARASWATI
Om Swastyastu
Bapak kepala sekolah sane banget baktinin titiang, bapak ibu guru sinamian sane baktinin titiang, pasawitran titiang sareng sami sane tresna sihin titiang. Sadurung titiang matur amatra. Titiang sane nyelewedi dados manggalaning OSIS nyihnayang rasa pangayu bagia majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sangkaning asung kerta wara nugraha ida iraga sareng sami iriki prasida ngalaksanayang pujaning saraswati ring rahinane mangkin.
Ida dane sareng sami, manawita sampun uning nyabran Saniscara Umanis Watugunung pastika sampun iraga nglaksanayang pujaning Sang Hyang Saraswati pinaka bhataraning pangweruhan. Gargita pisan manah titiang santukan nyingakin sajebag kulawarga sekolah sumuyub salunglung sabayantaka, sapunika taler para parawantaka(panitia) prasida ngelarang pacentokan penjor lan gebogan pantaraning kelas sane janten sampun kadasarin manah suci nirmala buat nincapang rasa bhakti iraga sareng sami majeng ring Ida. Dumadak ngancan ngariwekas pacentokan sekadi puniki prasida kawerdiang malih mangdane acara sekadi puniki prasida kalaksanayang nyabran nemu rahina saraswati. Titiang saking manggalaning OSIS ngaturang suksmaning manah majeng ring para parawantaka(panitia) sane sampun prasida ngamong sapulah palih acarane puniki sane prasida labda karaya tur mamargi rahayu.
Ida dane sareng sami sane dahat wangiang titiang, wantah asapunika sane prasida unggahang titiang ring panyembrama titiang puniki. Pinaka wusananing atur, titiang nunas pangampura antuk sapangiwang titiang matur, mugi-mugi ida dane ngaledangin.
Om çantih, çantih, çantih Om.




KAMPANYE INDIK KAWENTENAN BASA BALI
Marupa pidarta persuasi
BASA BALI PINAKA JALARAN NGALESTARIANG BUDAYA BALI
Om Swastyastu,
“Buk, canang yang ini berapa satu?” minab punika bebaosan sane ketah lumrah iraga pireng ring tepengan aab kadi mangkine. Napi mawinan sapunika? Minab iraga sane nruenang kimud ngangge, inggih punika basa bali sane ring aab kadi mangkin sayan sue sayan ngidikang anak sane ngangge mabebaosan utawi berkomunikasi. Tios kadi kahanan ring dumun daweg basa bali kantun pinaka basa utama ring bebaosan utawi komunikasi. Yening mangkin wenten anak matumbasan kadi wau ngangge basa bali ”buk canang sane niki aji kuda asiki?” pastika sampun lian antuk iraga mirengang, wenten manah sane nuldul tatkala mireng anak mabaos kadi punika, santukan basa bali punika dahat luih manut ring tata titi basanyane taler madue pangargan sane mautama ring sajeroning angge mabebaosan.
Ring tanah bali puniki raga embas pinaka pabesen saking Ida Hyang Parama Kawi majalaran iraga manumadi dados jadma bali, jagi ngangganin utawi miara tetamian saking leluhur iraga. Nenten sios marupa warisan budaya pamekas basa kalih sastra kawi bali druene, sane dahat kasumbung luwih ring jagate. Punika awanan sapunapi antuk ngwerdiang kalih nglimbakang basa Bali iraga sareng sami, pamekas para anom-anome mangda ngawit mangkin sayan seneng malajahin utawi nelebin basa bali. Basa bali sane kasub ring jagate, pinaka basa daerah sane madue pangempon dahating akeh ring nusantara puniki.
Ida Dane sareng sami, manawita sampun akeh jalaran sane katempuh olih pamrentah minakadi ngranjingang basa bali ring sajeroning pendidikan formal, taler sang maraga wisesa sane pinaka murdaning jagat bali taler nglaksanayang Utsawa Dharma Gita nyabran awarsa nika boya ja sios pinaka utsaha saking pamrentah antuk nguratiang basa bali druene. Yan sakadi amunika pakardin pamrentah ring utsaha nglestariang budaya bali pamekas basa bali, iraga nenten patut tan pati rungu utawi tan eling tekenin kawigunan lan kabecikan basa lan budaya baline.
Siosan ring punika taler Undiksha singaraja ngwangun jurusan pendidikan basa bali, sane kaaptiang mangda sida dados pangamong lan mangda prasida dados guru basa bali disubane tamat irika. Ida dane sane tamat saking irika pinaka generasi penerus yowana bali sane riwekasan prasida ngamel tur nglanturang pangajahan basa bali ring pratisentana iraga. Siosan ring punika taler jurusan pendidikan basa bali punika nyabran warsa ngelarang pacentokan-pacentokan minakadi, pidato mabasa bali, masatua bali, orti bali miwah sane tiosan sane sampun sapatutnyane iraga aturang pangargan sane pinih becik ring jurusan punika. punapi patut titiang maosang kadi punika?.....
Ida dane sareng sami, punapi mangkin antuk mangda ngawit dewek padidi mautsaha ngangge basa bali ngantos prasida ngiyusin anak tios ngangge basa bali, yen kadi punika, sumanggup minab?....santukan punika ngiring biasayang ngawit ring dewek padidi, ring kulawarga nyantos ring pasawitran tegarang angge basa baline, yen terus pinehang ring kahyun nenten kalaksanayang minab meweh karasayang. Nanging, tegarang mangkin laksanayang, apang nenten ajeg bali wantah label kemaon, beh sami....ajeg bali,ajeg bali,ajeg bali, latah ngraosang ajeg bali. Nanging sujatine entip puun nenten wenten....
Nunas ampura ping banget titiang ngaturang sakadi punika, santukan napi, meled ring manah titiang jagi ngajak ida dane mangda sayan seneng, sayan wikan mabasa bali. Mangda ida dane sauninge, daweg titiang ring jawi dumun duk titiang ngruruh widya ring ISI jogja titiang marasa elek ring manah, napi mawinan? Santukan irika titiang ketakenin indik basa bali olih sawitran titiang irika sane akehan saking jawi asli. ”Im gimana sih sebenernya sor singgih basa itu? Apa alusnya kemaluan laki-laki?” Ane sakadi punika pitaken-pitaken sane katakenang sareng titiang, saking nika titiang makebyah ring manah titiang laut kabilbil tan sida nyawis pitakene punika....minab ida dane sami wenten sane madue pengalamansakadi punika. Dija lek atine yan kahanane kadi punika. Raga saking bali, tan prasida mabasa bali, minab kaucap bali oplosan yen kenten....
Munguing asapunika ngiring mangkin iraga sareng sami ngurating, nglaksanayang turin ngangge basa bali druene mangda tan nemu malih kahanan kadi punika. Malarapan antuk galah sane becik sakadi mangkin, titiang banget mapinunas majeng ring ida dane sami taler ring para yogia sane ngawiwenangang pendidikan, mangda mikayunin saha ngmargiang sakadi pinunas titiang i wawu, pradene prasida kapanggih sakadi pangaptin iraga sareng sami majalaran nelebin basa bali turin prasida nglestariang budaya bali iragane.
Ida dane sareng sami sane kusumayang titiang wantah asapunika prasida aturang titiang ring tepengane kadi mangkin, cutet atur titiang ngiring sareng sami ngwit mangkin tunggilang kahyune ring sajeroning ngawerdiang pingkalih nglimbakang basa bali druene, kandugi prasida kapanggih napi sane kaaptiang iraga sareng sami. Prade wenten ring sajeroning atur titiang wawu wenten manawi kruna utawi luir ipun sane tan menggah ring kayun ida dane sami, lugrayang titiang nunas geng rna sinampura....
Makawasananing atur titiang ngaturang parama Çantih....
Om Çantih,Çantih,Çantih Om